Loading

Selasa, 28 Januari 2014

PHBS (PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS adalah karena faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Indikator PHBS

Indikator nasional PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Keterangan INDIKATOR PHBS:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.
3. Menimbang balita setiap bulan
Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS. Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya minimal 8 kali setahun
4. Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat penampungan limbah minimal 10 m.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Kebiasaan anggota rumah tangga umur ≥ 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB) dalam 1 minggu terakhir.
6. Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :                                                                                                                    a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
i.  Luas ruangan cukup
j. Ventilasi cukup baik
k. Tersedia air dan alat pembersih
7. Memberantas jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di lingkungan rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga umur > 10 th mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari dalam 1 minggu terakhir
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dls.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga umur > 10 th tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga lainnya selama 1 bulan terakhir.                                                                        
11. Gizi Seimbang
Anggota RT setiap hari :
Mengkonsumsi garam beryodium
Mengkonsumsi aneka ragam makanan
12. Memeriksakan kehamilan sesuai standar
Ibu hamil terakhir yang memeriksakan kehamilannya (K4) secara rutin di tenaga kesehatan dengan rincian :                                                                                                                                                      - Trimester I min. 1x
- Trimester II min. 2x
- Trimester III  min. 2x
13. Memiliki jaminan kesehatan
Anggota RT mempunyai pembiayaan pra upaya kesehatan seperti Askes, Askeskin, Dana sehat, jamsostek, Asuransi Perusahaan, atau bentuk jaminan kesehatan lainnya.
14. Imunisasi lengkap pada bayi
Bayi (0-11 bulan) yang mendapat imunisasi sesuai program
0 – 7 hari : Hb Uniject
0 -1 bulan : BCG
2 bln : DPT-HB Combo I, Polio I
3 bln : DPT-HB Combo II, Polio II
4 bln : DPT-HB Combo III, Polio III
9 bln : Campak, Polio IV
15. PUS sebagai peserta KB
Suami/Isteri sebagai akseptor KB, kecuali pada PUS yang ingin anak tetapi tidak mempunyai faktor resiko
16. Lantai rumah bukan dari tanah
RT yang mempunyai rumah dengan bagian bawah/dasar/alas terbuat dari semen, ubin, keramik/ atau sejenis yang kedap air.
17. Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
RT yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
18. Pengelolaan sampah
Keluarga melakukan pengelolaan sampah sehingga tidak terdapat sampah berserakan atau tidak dikelola dengan baik, baik di dalam rumah ataupun di luar rumah
19. Memiliki TOGA
Anggota keluarga yang menanam/memiliki TOGA di pekarangan rumahnya dan tahu pemanfaatannya
20. Kebiasaan gosok gigi
Anggota keluarga umur ≥ 5 tahun yang gosok gigi setelah makan dan mau tidur dalam 1

Kenali 9 tanda kehamilan sehat!

Kesehatan ibu dan janin dalam kandungan memang harus selalu dijaga. Namun apakah Anda mampu mengenali tanda kehamilan yang sehat? Coba simak daftarnya seperti yang dilansir dari Mag for Women berikut ini.

Mual dan muntahJangan khawatir jika ibu hamil mengalami mual dan muntah pada trimester pertama. Menurut dokter, hormon adalah penyebab kondisi ini dan mual termasuk fenomena yang normal terjadi.

Payudara mengencangHampir 90 persen wanita mengalami kondisi payudara yang semakin kencang dan padat selama hamil. Ini adalah tanda bahwa produksi ASI sudah dimulai dan kehamilan berjalan lancar.

Tekanan darah normalBagaimana dengan tekanan darah? Sebaiknya tekanan darah pada trimester pertama dijaga agar tetap normal sebagai salah satu syarat untuk menjalani kehamilan yang sehat.

Perubahan perutPerut yang kian membesar juga termasuk salah satu tanda kehamilan sehat. Dokter pun biasanya memeriksa perubahan perut yang terjadi untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Pertumbuhan janinWajar jika ibu hamil mengalami gerakan di dalam rahim pada minggu ke-15 kehamilan. Ini adalah tanda bahwa kehamilan berjalan lancar dan sehat.

Kadar hormonKadar hormon estrogen dan progesteron yang stabil adalah indikasi lain dari kehamilan sehat. Jika kadar keduanya sama-sama rendah, ibu hamil rentan mengalami keguguran.

Berat badan bertambahBerat badan berperan penting dalam proses kehamilan sehat. Setidaknya ibu hamil akan mengalami peningkatan berat badan sebanyak 10-20 kg selama hamil.

Minum air cukupPastikan kebutuhan cairan dalam tubuh terpenuhi demi menjaga kehamilan sehat. Sebab minum air cukup mampu mencegah kaki kram dan penggumpalan darah.

Makan sehatBeberapa ibu hamil mungkin akan kehilangan nafsu makan ketika memasuki trimester pertama. Namun sebaiknya konsumsi makan sehat tetap dijaga demi menjaga kesehatan ibu dan janin.
Itulah berbagai tanda kehamilan yang sehat. Jika ada yang tidak beres pada tubuh, sebaiknya segera hubungi dokter.

Effect of Avitaminosis E on the Incorporation of 35S-sulfate by Rat Tissue Components (SARA F. FULTON ANDJOHN T. SMITH)

Sebuah hubungan timbal balik antara meta Kegiatan bolic dari tokoferol danasam amino yang mengandung sulfur telah disarankan oleh aksi pelindung merekamengerahkan sendiri-sendiri atau dalam kombinasi terhadap nekrosis diet hati ( 1-5 ) dan muskuloskeletallar degenerasi ( 6-9 ) . Sebelumnya bekerja dari laboratorium ini telah menunjukkan penurunan dalam penggabungan dosis uji 35SO4 menjadi lipoprotein sel hati , dan ke mucopolysaccharides diisolasi dari Carti rib lage dan paru-paru dari tikus yang diberi vitamin Edeficient diets.4 Ketika diet ini rendah sulfur anorganik , serta vitamin E kekurangan , terjadi peningkatan dalam tingkat sulfhidril darah . hati Denucleated homogenat dari tikus yang diberi vitamin Edeficient diet dikonversi kurang dari sulfur sistein - 35S ke 35SO4than melakukan yang berasal dari tikus yang diberi vitamin E - cukup diet . " ini pengamatan ditafsirkan sebagai indikation yang avitaminosis E mengganggu kedua dengan pemanfaatan sulfat dan pembentukan .Penyelidikan dilaporkan dalam makalah ini dilakukan untuk menentukan apakah ob tersebutpenurunan disajikan dalam pemanfaatan sulfat adalah fenomena umum yang terkait denganavitaminosis E.

PROSEDUR EKSPERIMEN

Tikus albino jantan weanling dari Wistar regangan makan diet rendah anorganik sulfat( 0,0002 % ) digunakan sebagai donor jaringan kecuali dinyatakan lain . komposisidari diet basal ( 10 ) dan sulfat rendah modifikasi dari campuran garam Hubbellet al . ( 11 ) telah dijelaskan sebelumnya .  Vitamin E - kekurangan diet tidak mengandungditambahkan tokoferol tetapi vitamin E - suffisien diet mengandung 28 mg dZ - a- tokoferilasetat per 100 g diet . Tikus-tikus yang bertempat di kelompok enam di kandang kawat meshdan diberikan diet dan suling Libi ad air tum . Ketika tikus ditimbang 250 g atau lebihDiterima untuk publikasi 28 Agustus 1969 .1 Diterbitkan oleh izin dari Direktur , Ten Stasiun Percobaan nessee Pertanian .2 Disajikan dalam bagian pada Pertemuan Regional 1966 dari American Chemical Society , Louisville , Kentucky . 3 Didukung Dalam sebagian oleh Dinas Kesehatan Remencari Grant No AM - 07800-03 dari In Nasional Institute of Arthritis dan Penyakit Metabolik .4 Smith , J. T. , dan B. J. Pendergrass 1962 A rela sejati antara vitamin E dan sulfation dari mucopolysaccharides dan lipoprotein seluler . federasi Proc . 21 : 170 ( abstrak ) . » Rutledge , Helen R. 1966 Penghambatan sistein oksidasi defisiensi vitamin E . Ph.D. tidak dipublikasikanTesis , University of Tennessee . « Thediet adalah diet kasein 15 % ditambah dengan 0,34 g DL - metionin per 100 g diet dan mengandung ing 6 % dilucuti lemak babi dan 2 % minyak ikan . garam Campuran dimodifikasi dengan mengganti garam sulfatdengan klorida dan asetat baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

Health Claims on Foods in Canada (Mary R. L'Abbé, Lydia Dumais, Eunice Chao, and Beth Junkins)

Bunga dalam efek kesehatan dari makanan oleh kedua industri dan konsumen telah menempatkan sorotan pada peran klaim kesehatan pada makanan di Kanada . Kerangka peraturan saat ini yang mengatur penggunaan klaim kesehatan yang berbeda pada makanan di Kanada dijelaskan dan dibandingkan dengan pendekatan internasional . Kemiripan diamati pada bagaimana klaim pengurangan risiko untuk penyakit serius dikelola di Amerika Serikat , Uni Eropa dan diusulkan oleh Standar Makanan Australia Selandia Baru , termasuk kebutuhan untuk otorisasi premarket dan persyaratan untuk tingkat kepastian yang tinggi berdasarkan totalitas bukti dalam substantiating jenis klaim . Namun, pendekatan untuk memungkinkan fungsi klaim selain yang untuk fungsi mapan nutrisi yang dikenal adalah berbeda antara yurisdiksi dibandingkan . Kanada juga berbeda dari yurisdiksi lain tidak menetapkan kriteria inti gizi untuk makanan membawa klaim pengurangan risiko penyakit . Sebuah gambaran singkat dari status di Kanada dari sejumlah klaim pengurangan risiko penyakit yang telah disetujui di Amerika Serikat , berdasarkan kesepakatan ilmiah yang signifikan di bawah Nutrisi Labeling dan Pendidikan UU atau melalui pernyataan otoritatif di bawah Modernisasi Act Food and Drug Administration , juga disediakan . baca selengkapnya(Widya Rahmadani)

Diet, Nutrition, and Bone Health (Michael F. Holick)

Osteoporosis adalah penyakit yang melemahkan yang mempengaruhi banyak orang tua . Patah tulang merupakan ciri khas dari osteoporosis . Meskipun nutrisi hanya 1 dari banyak faktor yang mempengaruhi fraktur massa tulang dan kerapuhan , ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan gizi dan kebijakan untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis yang bisa , dengan waktu , menawarkan dasar untuk berbasis populasi pencegahan strategi . Namun, untuk mengembangkan strategi yang efisien dan dewasa sebelum waktunya dalam pencegahan osteoporosis , penting untuk menentukan faktor-faktor yang dapat dimodifikasi , terutama faktor gizi , dapat meningkatkan kesehatan tulang sepanjang hidup . Ada berpotensi banyak nutrisi dan komponen makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang , dan ini berkisar dari macronutrients ke mikronutrien serta bioaktif bahan makanan . Bukti - dasar untuk mendukung peran nutrisi dan komponen makanan dalam kesehatan tulang berkisar dari sangat kuat untuk sedikit , tergantung pada nutrisi / komponen . Artikel ini awalnya ikhtisar osteoporosis , termasuk definisi , etiologi , dan kejadian , dan kemudian memberikan beberapa informasi tentang strategi diet mungkin untuk mengoptimalkan kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis . Potensi manfaat kalsium , vitamin D , vitamin K1 , phytoestrogen , dan oligosakarida dicerna dibahas secara singkat , dengan penekanan khusus pada dasar bukti untuk keuntungan mereka ke tulang . Hal ini juga sempat mempertimbangkan beberapa temuan terbaru yang menyoroti pentingnya beberapa faktor makanan bagi kesehatan tulang pada masa kanak-kanak dan remaja . baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

The Vitamin D Epidemic and its Health Consequences (Michael F. Holick)

Kekurangan vitamin D sekarang diakui sebagai epidemi di Amerika Serikat . Sumber utama vitamin D untuk anak-anak dan orang dewasa adalah dari paparan sinar matahari yang masuk akal . Dengan tidak adanya paparan sinar matahari 1.000 IU cholecalciferol diperlukan setiap hari untuk anak-anak dan orang dewasa . Kekurangan vitamin D menyebabkan mineralisasi miskin dari matriks kolagen pada tulang anak muda yang mengarah ke retardasi pertumbuhan dan kelainan bentuk tulang yang dikenal sebagai rakhitis . Pada orang dewasa , kekurangan vitamin D menyebabkan hiperparatiroidisme sekunder , yang menyebabkan hilangnya matriks dan mineral , sehingga meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang . Selain itu, mineralisasi miskin baru ditetapkan matriks tulang dalam hasil tulang dewasa dalam penyakit tulang menyakitkan osteomalacia . Kekurangan vitamin D menyebabkan kelemahan otot , meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang . Kekurangan vitamin D juga memiliki konsekuensi serius lainnya pada kesehatan secara keseluruhan dan kesejahteraan . Ada banyak bukti ilmiah yang berimplikasi defisiensi vitamin D dengan peningkatan risiko diabetes tipe I , multiple sclerosis , rheumatoid arthritis , hipertensi, penyakit jantung kardiovaskuler , dan kanker mematikan yang umum . Kewaspadaan status seseorang vitamin D oleh pengukuran tahunan 25 - hydroxyvitamin D harus menjadi bagian dari pemeriksaan fisik tahunan .baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

Nutrient Involvement in Preeclampsia ( James M. Roberts, Judith L. Balk, Lisa M. Bodnar, José M. Belizán,Eduardo Bergel, and Anibal Martinez)

Preeklamsia adalah suatu kondisi spesifik pada kehamilan yang meningkatkan ibu dan kematian bayi dan morbiditas . Hal ini didiagnosis dengan onset baru peningkatan tekanan darah dan proteinuria selama kehamilan , selama bertahun-tahun tanda tersebut adalah satu-satunya target untuk studi . Baru-baru ini , peningkatan perhatian pada sifat multisystemic dari sindrom dengan keterlibatan hampir semua organ , aktivasi koagulasi dan meningkatkan kepekaan terhadap agen pressor telah memperluas pemahaman tentang gangguan tersebut . Epidemiologi preeklamsia , yang lebih sering terjadi pada perempuan miskin , lama menyarankan bahwa nutrisi mungkin terlibat dalam gangguan tersebut . Banyak hipotesis yang saling bertentangan yang canggih namun pengujian hipotesis ini telah baik telah dilakukan buruk atau tidak sama sekali . Review dari data yang tersedia menunjukkan sangat sedikit studi yang memberikan wawasan yang berguna . Dalam banyak penelitian sindrom buruk didefinisikan dan dalam kebanyakan studi data nutrisi ( kuesioner atau biomarker ) yang diperoleh pada wanita dengan sindrom klinis . Pada wanita terang-terangan preeklampsia adalah mustahil untuk menguraikan penyebab dari efek . Meskipun demikian , konsep saat ini genesis preeklampsia yang mencakup disfungsi endotel , aktivasi inflamasi , stres oksidatif dan faktor predisposisi ibu memberikan target untuk penyelidikan gizi yang dirancang dengan baik . Dalam ulasan ini konsep saat ini patogenesis preeklampsia ditinjau dan data yang tersedia dinilai dalam terang konsep-konsep ini . Target untuk penyelidikan gizi berdasarkan pengetahuan saat ini patofisiologi disarankan baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

High-Provitamin A Carotenoid (Orange) Maize Increases Hepatic Vitamin A Reserves of Offspring in a Vitamin A-Depleted Sow-Piglet Model during Lactation (Emily K. Heying5,*, Michael Grahn6, Kevin V. Pixley5,6, Torbert Rocheford7, and Sherry A. Tanumihardjo5)

Hubungan vitamin diet A transfer dari ibu ke janin belum dipahami dengan baik . Perbedaan cadangan hati babi keturunan diselidiki antara dosis tunggal vitamin A yang diberikan kepada ibu pasca - konsepsi dibandingkan dengan provitamin A terus menerus asupan makanan karotenoid dari biofortifikasi ( ditingkatkan provitamin A ) jagung orange ( OM ) makan selama kehamilan dan menyusui . Vitamin A menabur - habis diberi makan OM ( n = 5 ) atau jagung putih ( WM ) + 1,05 mmol retinyl palmitate diberikan pada awal kehamilan ( n = 6 ) . Babi ( n = 102 ) tewas pada 0 , 10 , 20 , dan 28 hari setelah kelahiran. Anak babi dari induk babi yang diberi OM memiliki cadangan retinol hati yang lebih tinggi ( P < 0,0001 ) dan konsentrasi rata-rata gabungan dari d 10-28 dari 0,11 ± 0,030 umol / g . Anak babi dari induk babi yang diberi WM memiliki konsentrasi serum retinol yang lebih tinggi ( 0,56 ± 0,25 umol / L , P = 0,0098 ) meskipun konsentrasi retinol hati yang lebih rendah dari 0.068 ± 0.026 umol / g dari d 10-28 . Susu dikumpulkan pada 0 , 5 , 10 , 20 , dan 28 d . Induk babi makan OM memiliki konsentrasi yang lebih tinggi susu retinol ( 1,36 ± 1,30 umol / L , P = 0,038 ) , dibandingkan makan WM ( 0,93 ± 1,03 umol / L ) . Hati Sow dikumpulkan pada akhir penelitian ( n = 3/group ) dan memiliki konsentrasi retinol identik ( 0,22 ± 0,05 umol / g ) . Konsumsi karotenoid provitamin A setiap hari oleh ditabur selama kehamilan dan menyusui meningkat statusnya retinol hati pada babi weanling , menggambarkan potensi untuk provitamin A karotenoid dari konsumsi makanan pokok biofortifikasi untuk meningkatkan cadangan vitamin A . Biofortifikasi OM bisa memiliki dampak terukur pada vitamin A status dalam populasi kekurangan jika diadopsi secara luas baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

THE RELATION OF THE ADRENAL, CORTICAL HORMONE TO THE VITAMINS 1 (AETHUR GROLLMAN AND W. M. FIROR)

Ide adanya hubungan intim menjaditween korteks adrenal dan vitamin tertentu ( A , B ( B ^ ,C dan G ( B2 ) ) telah menerima perhatian meningkat dalam baru-baru initahun . Hubungan ini seharusnya telah didasarkan pada : 1 )konsentrasi tinggi vitamin ( terutama A danC ) terjadi di adrenal , 2) perubahan yang terjadi dalamadrenal selama avitaminosis ( atrofi dalam avitaminosis A ;hipertrofi dalam avitaminosis B dan C ) ; 3 ) peningkatankerentanan terhadap penyakit menular di avitaminosis daninsufisiensi adrenal ; 4 ) kesamaan antara tertentu darimanifestasi klinis avitaminosis dan adrenal kurang memadaisiensi ; 5 ) dugaan efek ameliorating ekstrak kortikaldalam avitaminosis B dan C ; 6 ) kesamaan antara tertentusifat kimia dari hormon korteks adrenaldan vitamin G ( B2 ) .Dari pertimbangan di atas , yang pertama dapat diberhentikan sebagaikebetulan karena faktor kelarutan yang menentukandistribusi zat tertentu dalam tubuh . Dengan demikian tinggi
konsentrasi karoten ( pro - vitamin A ) di korteks mungkindikaitkan dengan kandungan lipoid tinggi kelenjar. lainjaringan lipoidal , seperti korpus luteum ( Huszak , '33 ) jugamengandung sama konsentrasi tinggi pro - vitamin A , dan kamiOleh karena itu dapat mempertimbangkan adanya pro - vitamin A dalamadrenal terjadi karena hukum distribusi berdasarkan sederhanahubungan kelarutan . The adrenal atrofi terjadi during avitaminosis A dapat dianggap sebagai bagian dari umumreaksi terhadap kurangnya faktor penting yang diperlukan untuk kesejahteraanbanyak organ dan jaringan . Tampaknya ada alasan ,Oleh karena itu , untuk menganggap hubungan intim antara vitaminA dan korteks adrenal , sebagai Mitzkewitsch ( '34 ) juga telahbaru-baru ini menunjukkan .Dalam kasus vitamin B , C dan G , namun, dugaanefek ameliorating ekstrak korteks adrenal dalam avitaminosis dan kesamaan dalam sifat-sifat kimia tertentuvitamin dan hormon , mendorong kami untuk reinvestigate yangkemungkinan hubungan antara mereka . baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

Pathology of Selenium Deficiency in the Chick (CHRISTIAN L. CRIES 2 AND M. L. SCOTT)

Ayam Hari - tua yang diberi asam amino diet selenium devel -kekurangandegenerasi oped eksokrin pankreas dan fibrosis , bahkan ketika diet yang terkandungditambahkan vitamin E dan garam empedu untuk mempertahankan tingkat tokoferol plasma tinggi . ituStudi urutan waktu menunjukkan lesi awal pada defisiensi 6 hari usia . initerdiri dari vacuolation dan hialin pembentukan tubuh dalam sel asinar dan hilangnyazonasi . Kemudian lesi terdiri dari penyusutan sitoplasma asinar terhadapend nuklir dari sel , meninggalkan pembesaran lumen sentral dalam acinus , danpenampilan fibroblas dalam jaringan interacinar . Pada tahap akhiracinus terdiri dari cincin sel terutama terdiri dari kecil , padat - pewarnaaninti yang mengelilingi lumen dan tertanam dalam jaringan ikat selular . Necrosis dari asinus terlihat , tapi jarang . Regenerasi mulai 4 hari setelah penambahan0,1 ppm Se diet kekurangan . Inti asinar diperbesar dan menjadi vesiculated .Sitoplasma mengisi lumen kosong . Sebagai asinus diperbesar jaringan fibrosa secara bertahapmenghilang . Dua minggu setelah suplementasi selenium , pankreas kembaliuntuk penampilan normal baca selengkapnya (Widya Rahmadani)

Kamis, 09 Januari 2014


PENGGUNAAN KAPSUL VITAMIN A DOSIS TINGGI SECARA AMAN
Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI atau lebih rendah) yang dilakukan secara berkala kepada anak, dimaksudkan untuk menghimpun cadangan Vitamin A delam hati, agar tidak terjadi kekurangan vitamin A dan akibat buruk yang ditimbulkannya, seperti xeroptalmia, kebutaan dan kematian. Cadangan vitamin A dalam hati ini dapat digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pemberian kapsul vitamin A 200.000 SI kepada anak usia 1-5 tahun dapat emberi perlindungan selama 6 bulan, tergantung berapa banyak vitamin A dari makanan sehari-hari dikonsumsi oleh anak dan penggunaannya dalam tubuh.
TANYA JAWAB TENTANG HIPERVITAMINOSIS VITAMIN A
1.a. Apakah kapsul vitamin A 200.000SI berbahaya bila diberikan kepada anak umur 1 tahun yang telah cukup mengkonsumsi makanan-makanan sumber vitamin A ?
Tidak. Pada anak-anak, dosis tunggal vitamin A 200.000 SI masih dibawah maksimum daya simpan hati. Kira-kira 50 % dari dosis yang akan disimpan dalam tubuh anak.
1.b Apakah pemberian itu justru akan menolong?
Ya, untuk mencegah kekurangan vitamin A dan akibat-akibatnya termasuk xeroftalmia dan meningkatnya kemaian, sekiranya masukan suplai vitamin A melalui makanan menurun oleh karena berkurangnya nafsu makan, karena sakit. Setelah beberapa waktu menderita kekurangan vitamin A dan/atau menderita penyakitinfeksi, cadangan vitamin A yang ada dalam hati cepat sekali terkuras
2.a. Jika seorang anak umur 1 tahun telapak tangannya kekuning-kuningan apakah ini tanda kebanyakan karoten ?
Hal itu merupakan suatu kemungkinan, tetapi sangat jarang terjadi, bahwa pada umur tersebut seorang anak dapat/akan mengkonsumsi karoten dalam jumlah yang dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
2c. Apakah kapsul vitamin A dosis 200.000 SI membahayakan?
Tidak. Suplemen kapsul vitamin A dosis tunggal 200.000 SI tidak akan membahayakan, meskipun konsumsi karoten anak tersebut telah tinggi. Hypervitaminosis tidak disebabkan karena kebanyakan konsumsi karotenoid, terutama sekali karena rendahnya tingkat konversi karotenoid menjadi vitamin A.
Catatan :
Ada berbagai bentuk vitamin A. Bentuk jadi vitamin A (retinol) terdapat pada mamalia dan ikan. Karotenoid adalah bentuk provitamin A yang terdapat dalam sayur-sayuran daun berwarna hijau tua dan beberapa buah-buahab berwarna, yang didalam didinding usus diubah menjadi vitamin A aktif. Karotenoid tidak toksis tetapi dapat mewarnai jaringan lemak dan menyebabkan kulit berwarna kekuning-kuningan apabila dikonsumsi dalam dosis yang sangat besar dan dalam jangka waktu yang lama.
3. Apakah kapsul vitamin A 200.000 SI berbahaya bagi anak umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning (jaundice)?
Tidak. Kapsul vitamin A 200.000 SI tidak membahayakan anak umur 1 tahun yang menderita penyakit kuning. Penyakit kuning disebabkan karena kerusakan sel-sel darah merah dalam jumlah yang berlebihan, peradangan hati dan/atau penyumbatan dalam hati. Pada semua tipe penyakit kuning, pengobatan harus ditujukan kepada penyebabnya, bukan pada gejalanya. Suplementasi vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, dianjurkan.
4. Apa yang akan terjadi bila bayi umur 6 bulan mendapat vitamin A 200.000 SI ?
Bayi umur dibawah 6 yang mendapat dosis tunggal lebih dari 100.000 SI mungkin akan mengalami penonjolan ubun-ubun (bagian lunak pada kepala bayi). Tetapi keadaan ini hanya terjadi pada sebagian kecil bayi (<1%). Penonjolan ini akan membantu menghilangkan tekanan intrakranial yang hanya sedikit meningkat. Tanda-tanda ini hanya sementara dan hilang dalam waktu 2 hari. Jika anak mengkonsumsi vitamin A dosis lebih dari 200.000 SI, maka anak akan merasa agak mual, muntah atau sakit kepala. Hasil ini terjadi pada 5-20 % anak-anak yang mendapat 300.000 SI – 400.000 SI sekali minum. Dosis yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih sering dapat menimbulkan efek samping dan harus dihindari
5. Pemberian vitamin A dosis 50.000 IU kepada bayi umur 6 minggu katanya dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat disembuhkan. Apakah betul ?
Pedoman WHO (“Field guide to the detection and control of Xerophthalmia, WHO, 1982”) menganjurkan agar anak-anak diberi vitamin A 50.000 IU pada saat lahir (atau 25.000 IU pada kunjungan EPI (kontak imunisasi), yaitu 4 kali dalam umur 6 bulan pertama) untuk mencegah kekurangan vitamin A dan meningkatkan cadangan vitamin A dalam hati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin A 50.000 IU dosis tunggal kepada anak -anak di bawah umur 1 bulan tidak menunjukkan, bahwa efek samping. Khususnya, data yang diperoleh dari ribuan anak-anak di Nepal menunjukkan bahwa neonatus (umur < 1 bulan) tahan terhadap dosis tunggal 50.000 IU tanpa tanda-tanda terjadi efek kelebihan. Hanya sedikit sekali dari bayi-bayi usia 1-5 bulan yang mendapat dua kali jumlah ini (100.000 IU sebagai dosis tunggal) yang menunjukkan sedikit penonjolan ubun-ubun (+0.5 %) dan muntah-muntah (+2.0 %). Efek samping terjadi hanya untuk sementara.
6. Apakah bayi dapat mengalami kelebihan vitamin dari ASI, sekiranya ibunya mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A ?
Tidak. Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui serta bayinya akan memperoleh keuntungan jika ibu mendapat vitamin A oral 200.000 IU dosis tunggal segera setelah melahirkan (dalam waktu 1 bulan/masa nifas) Ini akan menjamin jumlah vitamin A yang cukup dalam ASI untuk membantu memenuhi kebutuhan anak. Jumlah vitamin A dalam ASI tidak akan mencapai kadar yang membahayakan bagi bayi, betapa banyakpun bayi itu disusui. Karena itu kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000) IU harus diberikan kepada ibu nifas.
Catatan
Meskipun konsumsi dan kadar serum vitamin A dari ibu cukup, konsentrasi vitamin A (retinol dan karoten) dalam ASI akan menurun setelah beberapa lama menyusui dan penurunan terbesar terjadi pada awal masa laktasi.
7. Jika ibu hamil mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A, apakah ada resiko terhadap janinnya?
Ada kemungkinan terjadi resiko pada janin, bila si ibu mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada trimester pertama. Hasil percobaan binatang menunjukkan terjadi cacat bawaan, baik akibat hipovitaminosis maupun hipervitaminosis A selama kehamilan; tetapi pada manusia hasil tersebut secara statistik tidak bermakna.
Meskipun demikian, mengingat adanya data tentang akibat tersebut diatas, baik pada manusia maupun hewan, bagi wanita-wanita usia subur yang mungkin sedang hamil (misalnya bila telah lebih 6 bulan setelah kelahiran bayi terakhir), sebaiknya hanya mengkonsumsi vitamin A dengan kadar yang secukupnya saja.
8. Apakah vitamin A aman diberikan kepada wanita hamil?
Vitamin A dosis tinggi tidak dianjurkan untuk diberikan kepada wanita hamil. Untuk menjaga kesehatan dapat diberikan dosis kecil, yaitu yang tidak melebihi 10.000 IU per hari.
9. Bagaimana dengan wanita hamil yang menderita bercak Bitot atau gejala lain dari xeroftalmia?
Jika wanita hamil menderita rabun senja atau bercak Bitot, ia harus mendapat vitamin A oral 10.000 IU tiap hari paling sedikit selama 2 minggu.
Bila terjadi xeroftalmia dengan lesi kornea yang aktif pada wanita usia subur atau pada wanita yang mungkin sedang hamil, harus dipertimbangkan antara resiko yang mungkin terjadi pada bayi akibat vitamin A dosis tinggi, dan akibat serius kekurangan vitamin A pada ibu bila ibu tidak mendapat vitamin A dosis tinggi. Menurut WHO, UNICEF dan IVACG, adalah beralasan bahwa dalam keadaan seperti ini ibu segera diberi vitamin A 200.000 IU
10. Sebagai seorang dokter dan pengelola program vitamin A, apa yang harus diketahui tentang frekuensi suplementasi vitamin A/distribusi?
Setiap anak yang membutuhkan vitamin A harus mendapat vitamin A. Ini termasuk juga anak-anak dalam masa pertumbuhan yang seharusnya mendapat vitamin A setiap 6 bulan sekali. Perlu ditambahkan, ini juga termasuk anak-anak yang beresiko tinggi, misalnya terhadap diare yang kronis, campak dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang anak yang menderita campak dan telah mendapatkan vitamin A dosis 200.000 IU bulan yang lalu harus mendapatkan tambahan 1 kapsul vitamin A 200.000 IU dan bila perlu diberikan 1 kapsul lagi hari berikutnya. Hal ini akan meningkatkan proses penyembuhan anak dan mencegah kekurangan vitamin A serta komplikasinya.
11. Kapan “hipervitaminosis” atau kelebihan vitamin A dapat terjadi ?
Hipervitaminosis akut
Jika anak umur 1-5 tahun menkonsumsi lebih dari 300.000 IU dosis tunggal, maka mungkin akan menderita mual, sakit kepala dan anoreksia
Hipervitaminosis kronis
Bayi dan anak usia muda dapat menderita hipervitaminosis kronis, jika mereka megkonsumsi lebih dari 25.000 IU tiap hari selama lebih dari 3 bulan baik yang berasal dari makanan maupun dari pemberian suplemen vitamin.
12. Bagaimana tanda-tanda atau gejala-gejala hipervitaminosis vitamin A?
Hipervitaminosis vitamin A
Suatu kondisi dimana kadar vitamin A dalam darah atau jaringan tubuh begitu tinggi sehingga menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang tidak diinginkan
Hipervitaminosis akut
Disebabkan karena pemberian dosis tunggal vitamin A yang sangat besar, atau pemberian berulang dosis tunggal yang lebih kecil tetapi masih termasuk dosis besar karena dikonsumsi dalam periode 1-2 hari.
Hipervitaminosis A akut
Pada bayi dan anak-anak biasanya terjadi dalam waktu 24 jam. Pada beberapa anak, mengkonsumsi dosis 300.000 IU atau lebih dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit kepala. Penonjolan ubun-ubun dapat terjadi pada bayi umur kurang dari 1 tahun yang mengkonsumsi dosis yang sangat besar. tetapi ini ringan dan akan hilang seketika dalam waktu 1-2 hari. Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A dan pengobatan simptomatis.
Hipervitaminosis kronis
Disebabkan karena mengkonsumsi dosis tinggi yang berulang-ulang dalam waktu beberapa bulan atau beberapa tahun. Keadaan ini biasanya hanya terjadi pada orang dewasa yang mengatur pengobatannya sendiri.
Hipervitaminosis A kronis
Pada anak-anak usia muda dan bayi biasanya menyebabkan anoreksia (tidak nafsu makan), kulit kering, gatal dan kemerahan, peningkatan tekanan intra-kranial, bibir pecah-pecah, tungkai dan lengan lemah dan membengkak. Pengobatannya adalah menghentikan suplementasi vitamin A dan pengobatan simptomatis. Disamping itu hendaknya terhadap kemungkinan penyakit lain yang dapat merupakan penyebabnya.
13. Jika seseorang mengkonsumsi vitamin A dosis tinggi yang melebihi 200.000 IU, apa yang terjadi pada vitamin A yang berlebih tersebut dalam tubuh?
Sebagian besar dari vitamin A yang berlebih tersebut dalam bentuk yang tidak berubah akan dikeluarkan melalui air seni dan tinja, selebihnya disimpan dalam hati.
Dalam kasus-kasus khusus (jarang terjadi), pemberian vitamin A jangka panjang akan menyebabkan simpanan dalam hati menjadi jenuh, kadar vitamin A dalam hati dan darah akan tetap tinggi sampai tubuh menggunakan kelebihan vitamin A tersebut.
14. Apakah akan terjadi kerusakan hati yang permanen akibat vitamin A dosis tinggi?
Dengan dosis yang sangat tinggi lebih dari berbulan-bulan atau bertahun-tahun, hati dapat membesar dan berlemak. Namun demikian, hati akan kembali normal, begitu suplementasi vitamin A yang berlebihan tersebut dihentikan.
15. Berapa banyak kapsul vitamin A 200.000 IU yang ditelan sekaligus, yang dianggap toksis untuk anak umur 1 tahun yang “intake” vitamin A-nya cukup; dan untuk yang kekurangan vitamin A?
Anak umur 1 tahun tidak diberi dalam bentuk kapsul, kapsul harus dipotong dan dipencet hingga semua isinya masuk dalam mulut anak. Dengan demikian untuk menelan beberapa kapsul sekaligus tampaknya tidak akan terjadi. Pemberian isi dua kapsul sekaligus dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini tidak serius dan hanya bersifat sementara, baik pada anak yang kekurangan vitamin A maupun yang tidak. Namun demikan harus diusahakan agar tidak sampai memberikan 2 kapsul sekaligus.
16. Bagaimana jika umur 1 tahun menerima 2 kapsul vitamin A 200.000 IU dalam satu bulan atau dalam 24 jam?
Anak tidak akan menderita efek samping jika mendapat 2 kapsul dalam satu bulan (lihat no. 15 diatas). Anak-anak dengan xeroftalmia perlu 1 kapsul pada hari pertama dan 1 kapsul lagi pada hari kedua, dan 4 minggu kemudian 1 kapsul lagi. Anak-anak dengan campak perlu segera diberikan 1 kapsul 200.000 IU.
Jika anak mendapat 2 dosis dari 200.000 IU dalam 24 jam, anak mungkin menderita pusing, mual dan muntah. Tetapi ini akan hilang dalam 1 sampai 2 hari.
17. Bagaimana bila anak umur satu tahun menelan 10 kapsul sekaligus ?
Vitamin A 2.000.000 IU merupakan penyebab hipervitaminosis akut dan akan menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, muntah dan anoreksia (tidak nafsu makan) yang berat. Hal ini tampaknya dalam prakteknya (pelaksanaannya) tidak akan terjadi. Ingat, kebanyakan anak umur ini tidak mengkonsumsi dalam bentuk kapsul; dan keluarga juga tidak menyimpan/mempunyai persediaan kapsul dalam jumlah besar yang mungkin dapat diambil anak
18. Berapa lama tanda-tanda atau gejala-gejala ini akan hilang setelah konsumsi vitamin A diberhentikan ?
Akut: Gejala-gejala biasanya sementara dan akan hilang dalam waktu 2 hari
Kronis: Masalah yang tampak sebagian besar akan hilang dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan
19. Saya seorang perawat, kalau saya menemui kasus dengan gejala kemungkinan (dugaan) hipervitaminosis vitamin A, bagaimana saya mengatasinya ?
Kemungkinan beasr anda tidak akan melihat kasus kelebihan dosis vitamin A. Akan tetapi kalau anda menemui kasus ini, hentikan saja pemberian vitamin A. Gejala-gejala hipervitaminosis vitamin A akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-4 hari. Jika fasilitas memungkinkan, sebaiknya dirujuk ke Puskesmas dan dilaporkan.
20. Apakah ada resiko keracunan akibat vitamin A yang telah kadaluarsa dan apakah ada resiko pada anak jika mengkonsumsi vitamin A yang telah kadaluarsa ?
Tanda kadaluarsa produk khusus dari vitamin A yang tercantum pada kemasan menentukan akhir masa simpan dari produk tersebut (“shelf life”). Masa simpan suatu produk menyangkut periode yang telah ditentukan, dalam kondisi penyimpanan yang baik, 90 % dari potensi vitamin A yang ditetapkan masih dapat dijamin.
Idealnya kapsul vitamin A disimpan dalam suhu rendah, misalnya <15°C atau <59°F, dalam wadah yang efektif dapat mencegah terkena sinar matahari (berwarna gelap), oksigen, kelembaban, bahan-bahan oksidasi dan logam-logam.
Kapsul yang telah kadaluarsa tidak membahayakan. Akan tetapi, vitamin dalam kapsul tersebut mungkin telah berkurang dibawah nilai yang telah ditetapkan, yaitu 90%, tergantung cara penyimpanannya, sehingga tidak lagi efektif seperti yang diharapkan.
Kapsul vitamin A yang telah disimpan lebih dari 2,5 tahun pada suhu 23°C (73,4°F) dalam wadah berwarna gelap yang tertutup masih mengandung > 90% potensi semula. Pada suhu yang lebih tinggi potensi kapsul akan lebih banyak berkurang. Tak ada resiko bila mengkonsumsi kapsul yang telah lama. Akan tetapi dengan berlalunya waktu, kadar vitamin A akan makin berkurang, sehingga menjadi kurang efektif.
21. Bagaimana kita dapat menentukan kapan botol yang berisi kapsul yang telah kadaluarsa harus dibuang?
Jika dijumpai perubahan fisik pada kapsul vitamin A seperti berjamur, lembik atau saling melengket dan sulit dipisahkan satu sama lain, walaupun belum kadaluarsa sebaiknya tidak digunakan.
Jika anda mempunyai suplai kapsul vitamin A dalam botol dengan jumlah yang besar, yang sudah 1 atau 2 tahun lebih dari tanggal kadaluarsa, sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium tentang kadar retinolnya. Ini dibenarkan jika menyangkut jumlah kapsul yang besar karena biaya analisa untuk satu kapsul sama mahalnya dengan harga 3000 kapsul. Karena itu keputusan untuk melakukan analisa potensi hanya dapat dilakukan ditingkat kabupaten/propinsi/pusat.
Akan tetapi, jika tidak dilakukan pemeriksaan kadar vitamin A, maka kapsul yang dibagikan tersebut potensinya mungkin telah berkurang meskipun masih efektif untuk mencegah xeroftalmia (walaupun untuk jangka waktu yang lebih pendek)
22. Apakah pernah terjadi kematian yang secara ilmiah ternyata disebabkan karena terlalu banyak vitamin A?
Belum pernah dilaporkan terdapatnya kasus kematian akibat keracunan vitamin A pada manusia. Perlu diingat bahwa kekurangan vitamin A justru merupakan faktor besar dalam kematian anak, yang dapat dengan mudah diatasi dengan pemberian satu kapsul vitamin A dosis tinggi tiap 6 bulan sekali pada anak usia 1 - 5 tahun